Volvo 200 Series (240 & 260 series)
Volvo seri 200 merupakan mid size sedan yang diproduksi oleh Volvo antara rentang tahun 1974 sampai 1993. Mobil ini didesain oleh Jan Wilsgaard yang merupakan desainer Volvo dan sempat menjadi nominasi desainer mobil abad ke 20. Di Jamannya, Volvo seri 200 menjadi mobil paling advance dalam hal kemanan karena dibangun atas prototype Volvo VESC dengan berbagai fitur keamanan seperti airbag, ABS, cumple zone yang disempurnakan dibagian depan dan sebagainya. Di Indonesia mobil ini terkenal dengan julukan mobil mentri karena digunakan sebagai mobil menteri kabinet pembangunan era 80an jaman orde baru serta pejabat-pejabat tinggi lainnya.
Sistem penamaan mobil ini sama seperti Volvo pada umumnya. Dengan format 2AB, angka 2 menunjukkan seri dari mobil Volvo, huruf A menunjukkan jumlah silinder yang digunakan oleh mesin dan huruf B menunjukkan jumlah pintu. Ini berarti Volvo 245 merupakan Volvo seri 200 dengan mesin 4 silinder dalam bentuk station wagon 5 pintu. Sistem penamaan ini bertahan sampai tahun 1982 karena sejak saat itu sistem penamaanya diganti dengan menghilangkan angka ketiga dan menggantikannya dengan angka 0 apapun bentuk bodinya. Selain itu, ada juga trim level yang menunjukkan seberapa lengkap fitur yang ada didalam mobil ini. Urutannya dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah L (Luxe), DL (de Luxe), GL (Grand Luxe), GLE (Grand Luxe Executive), GLT (Grand Luxe Touring), GT dan Turbo.
Di Indonesia ada beberapa Volvo seri 200 yang muncul dan dijual resmi disini. Pertama muncul sekitar tahun 1976 dengan Volvo 244DL dan Volvo 245 yang berupa station wagon. Selain mesin 4 silinder, ada juga Volvo 264DL dan 264GL yang bermesin 6 silinder serta Volvo 265 yang berupa station wagon. Semua Volvo ini muncul sampai sekitar tahun 1986. Pada tahun 1987 muncul Volvo 264GL yang masih memakai mesin yang sama sampai karburatornya. Volvo ini oleh penggemar Volvo di Indonesia diberi julukan Volvo 264GL Classic. Pada tahun 1988 muncul Volvo 240 yang diberi julukan oleh penggemar Volvo di Inonesia dengan nama Volvo 240 Baby yang muncul sampai tahun 1991. Selain Volvo seri 200 tersebut, ada juga beberapa Volvo yang asing di Indonesia seperti Volvo 242 dan 262 dengan 2 pintu yang "terdampar" ke Indonesia.
Ada 2 tipe mesin yang digunakan Volvo seri 200 ini. Mesin 4 silinder memakai mesin Volvo redblock inilne 4 dengan kapasitas mesin 1900cc, 2100cc dan 2300cc. Mesin redblock ini masih SOHC dan memakai karburator pada Volvo 244, 245 sampai Volvo 240GL Classic. Pada Volvo 240 Baby, mesin ini dikembangkan lebih lanjut menjadi SOHC dengan injeksi mekanikal dari Bosch K-Jetronic. Kode mesin dengan julukan redblock ini adalah B19 atau B200 untuk 1900cc, B21 untuk 2100cc dan B23 untuk 2300cc. Untuk transmisinya, Volvo dengan mesin 4 silinder hanya dibekali dengan transmisi manual. Untuk Volvo dengan mesin 6 silinder, mesin yang dipakai adalah mesin PRV V6 SOHC berkapasitas 2700cc. Mesin PRV ini sejatinya adalah mesin buatan PSA Peugeot Citroen dan Renault yang juga dibantu oleh Volvo. Mesin PRV pada Volvo 254DL/GL ini masih memakai karburator namun pilihan transmisinya bisa manual atau otomatis.
Kini Volvo seri 200 ini sudah semakin langka dan jarang terlihat dijalanan. Kebanyakan terutama untuk varian awal dan varian jarang seperti 2 pintu hanya menjadi garage queen ditangan kolektor. Karena jarang ini harga unitnya menjadi sangat gelap alias suka-suka yang jual. Kadang kondisi mengenaskan di kampakan bisa hanya belasan juta namun jika kondisinya spesial apalagi punya sejarah penting seperti pernah dipakai oleh mentri kebinet pembangunan langsung harganya bisa sampai ratusan juta. Untuk perawatannya sama seperti sedan Eropa pada umumnya dimana rusak ya diganti part yang rusak tadi bukan malah diakali dan bypass sana sini.
Spesifikasi Volvo 200 Series (240 & 260 series) ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Volvo 200 Series (240 & 260 series) | |
---|---|
Jenis | Sedan |
Tipe | 200 Series |
Mesin | B200 i4 SOHC 1900cc B21 i4 SOHC 2100cc B23 i4 SOHC 2300cc PRV V6 SOHC 2700cc |
Bore X Stroke | 88.9 X 80.0 mm (B200) 92.0 X 80.0 mm (B21) 96.0 X 80.0 mm (B23) 91.0 X 73.0 mm (PRV) |
Sistem Bahan Bakar | Karburator Injeksi K-Jeteronic |
Transmisi | Manual 5 Speed Otomatis 4 Speed |
Wheelbase | 2.649 mm |
Panjang | 4.823 mm (sedan) 4.844 mm (wagon) |
Lebar | 1.720 mm |
Tinggi | 1.430 mm (sedan) 1.450 mm (wagon) |
versi yg masi lampu bulet jarang dan manis
ReplyDeleteyup. desain original memang selalu istimewa
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesedan retro klasik yang menawan salah satunya kami punya unit VOLVO 244gl 1984yg masih mulus dan antik
ReplyDeleteBagai mana dengan sperpat nya
ReplyDeleteRequest ni, tolong dibahas mengenani volvo 144 (140-series) & 164 (160-series). Utk yg seri 160-series, dulu pernah dipake KTT sekitar taun 70an. Dan kedua jenis volvo tersebut, juga sangat langka yg masih kondisi bagus dan beberapa tipe utk kedua variant volvo tersebut
ReplyDeleteKlo gak salah, sebelum volvo 300-series keluar, volvo dengan kapasitas mesin terkecil yg masuk indo, adl volvo 140-series, dengan mesin berkapasita 1800cc, tapi ada juga yg bermesin 2000cc tapi jarang ada di indo. Lawan sepadannya di eranya, mungkin mercy mini, klo diliat dari dimensi bodi & kapasitas mesin
Sedangkan volvo 160-series, dia ini, sekelas mid-size sedan, alias sedan kelas menengah. Mungkin sekelas mercy kebo / E-class. Mesinnya setau saya ada yg 2500cc - 3000cc. Agak langka ini mobil, karna gak bnyk yg masuk, karna kabarnya, hny digunakan utk ktt / beberapa mobil pemerintah
Terimakasih tambahannya. Setau saya, Volvo seri 100 pernah dipakai ABRI atau Polri sebagai kendaraan dinas. Coba saya riset dulu sembari menampung usulannya.
DeleteTambahan juga, kabarnya, salah satu volvo tertua di indo & pernah dirakit disini, klo gak salah volvo pv4. Sejarahnya, pertama kali dijual di nederlandsch indie (Hindia Belanda) oleh perusahaan kecil di surabaya (1928) nv waal&co automobielhandel import maatschappij yg jual 4 units 1927 pv4 ke "fa joseph&co opticiens" dan thn 1929 jual satu unit sama ke privateer namanya kurt albert schlosser (atau albert kurt schlosser?) di bandung
ReplyDeleteAda juga volvo pv544 yg masuk indo, gak tau klo yg ini sejarahnya gimana
Untuk kisah-kisah mobil di Indonesia jaman kolonial Belanda jujur saya kurang lengkap informasinya. Andalan saya bukunya F.F. Habnit, Krèta sètan "de duivelswagen" : autopioniers van Insulinde yang mana berbahasa Belanda dan masih coba diterjemahkan sendiri. Coba nanti saya cari tau lagi kalau pulang kerumah.
Delete