Suzuki Swift SA310 dan Forsa SF410

Selama Suzuki berdiri dan membuat mobil, tidak pernah mobil-mobil yang dibuat Suzuki memiliki ukuran yang besar. Mobil Suzuki yang paling besar sampai awal tahun 80an adalah mobil kelas kei yang memiliki mesin lebih besar seperti misalnya Jimny Jangkrik atau Carry Truntung. Itupun mobil-mobil Suzuki masih menggunakan mesin kecil tidak sampai 1000cc. Namun kemudian, Suzuki akhirnya berhasil membuat mobil yang lebih besar meski hanya sekelas sub compact dengan Suzuki Forsa.

Nama Forsa sendiri sepertinya berasal dari bahasa Italia Forza yang berarti kekuatan. Di luar negeri, mobil ini dijual dalam beberapa nama. Suzuki Forsa ini dikenal juga sebagai Suzuki Cultus seperti di Jepang. Di Pakistan, mobil ini lebih dikenal sebagai Suzuki Khyber. Di Finlandia mobil ini dikenal sebagai Suzuki Extra. Tidak hanya dijual dengan merk Suzuki, mobil ini juga dijual dalam beberapa merk tergantung negara mana yang menjualnya. Di Amerika mobil ini juga dijual sebagai Chevrolet Sprint atau Sprint Metro. Di Kanada mobil ini sempat dijual sebagai Pontiac Firefly. Di Australia, Holden juga sempat menjual mobil ini sebagai Holden Barina. Bahkan tidak tanggung, Isuzu juga ikut menjual mobil ini sebagai Isuzu Geminett di Jepang.

Chevrolet Suzuki Cultus

Ada alasan mengapa mobil ini lumayan banyak dijual dengan nama yang berbeda-beda. Sekitar akhir tahun 70an, General Motor (GM) selaku perusahaan induk dari merk mobil Chevrolet mengembangkan mobil kecil yang disebut project M-car. Ketika masih dalam tahapan pengembangan, GM tersadar bahwa ongkos yang diperlukan untuk membiayai project M-car ini tidak sepadan dengan proyeksi penjualannya. GM kemudian menjual project M-car setengah jadi dan Suzuki yang kemudian membeli rancang bangun mobil ini serta GM membuat perjanjian dimana GM kemudian membeli 5% saham Suzuki serta dalam beberapa tahun kemudian mobil project M-car yang dikembangkan Suzuki ini bakal dijual oleh GM sebagai captive import untuk bersaing dengan merk Jepang lainnya yang lebih jago dalam mengembangkan mobil kecil.

Dari cetak biru project M-car, Suzuki kemudian berhasil mengembangkannya menjadi Suzuki Cultus yang diluncurkan di Jepang pada oktober 1983. Sesuai dengan perjanjian, mobil ini kemudian juga dijual di Amerika dimana Suzuki memasok mobil kepada GM yang kemudian dijual melalui dealer Chevrolet dan merk dibawah GM lainnya seperti Holden di Australia atau Pontiac di Kanada. Suzuki juga melanjutkan rancang bangun mobil ini menjadi generasi kedua Suzuki Cultus atau yang di Indonesia dikenal sebagai Suzuki Amenity bahkan model derivatifnya seperti Suzuki Esteem sedan tanpa masukan dari GM.

Suzuki Swift 2 pintu

Di Indonesia, kiprah mobil ini berawal pada tahun 1984 akhir ketika PT Indomobil menghadirkan sedan hatchback Suzuki ini dengan nama Suzuki Swift. Model yang dijual saat itu juga cukup unik karena memakai model bodi hatchback 3 pintu.

Model awal dari Suzuki Swift ini memakai grill model palang banyak yang disusun secara horisontal. Lampu depannya masih memakai model kotak ala sealed beam yang mana merupakan kewajiban untuk mobil-mobil yang dijual di Amerika karena sampai 1984 hanya lampu depan sealed beam bentuk bulat dan kotak saja yang diperbolehkan tanpa ada tambahan seperti lensa. Bagian belakang dari Suzuki Swift ini juga rata pada bagian bawah kaca jendela pintu belakang tanpa adanya tambahan.

Mesin yang dipakai Suzuki Swift generasi pertama ini adalah Suzuki G10A dengan konfigurasi 3 silinder segaris OHC 6 valve berkapasitas 993cc. Mesin dengan pemasok bahan bakar karburator ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 50Hp pada 5800Rpm dan torsi 74Nm pada 3600Rpm. Keunikan mesin ini adalah bentuk ruang bakarnya yang menyerupai model hemisphere yang biasa dipasang pada mobil-mobil Hemi dari Chrysler. Untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda depan, digunakan transmisi manual 4 percepatan.

Populasi Suzuki Swift 3 pintu generasi pertama di Indonesia ini cukup langka. Ini dikarenakan batch yang datang dalam bentuk CKD yang kemudian dirakit di pabrik Suzuki di Bekasi termasuk sangat sedikit. Mungkin juga mobil ini sebagai studi apakah rakyat Indonesia sebagai konsumen mobil Suzuki mau membeli mobil sedan Suzuki yang ukurannya lebih besar tidak hanya sekedar kelas kei seperti dulu Suzuki Fronte.

Suzuki Forsa Diluncurkan di Indonesia

Pada tahun 1985, Suzuki kemudian memperbarui Suzuki Swift dengan menghadirkan Suzuki Forsa. Suzuki Forsa ini kurang lebih merupakan Suzuki Swift yang memakai model bodi hatchback 5 pintu. Secara keseluruhan, semuanya masih sama persis dengan Suzuki Swift kecuali di bagian pintunya. Perbedaan lainnya ada pada lampu depan dimana Suzuki Forsa mendapat facelift kecil dengan adanya tambahan lensa depan serta perbedaan kluster lampu depan dan grill depan yang sedikit berbeda.

Suzuki Forsa di Indonesia dijual dalam 2 trim level yaitu GL dan GLX. Tipe GL ini merupakan tipe terendah sementara tipe GLX merupakan tipe tertinggi. Tipe GL hadir sejak pertama kali munculnya Suzuki Swift dan menjadi satu-satunya tipe yang ditawarkan saat itu. Sekitar tahun 1986 muncul Suzuki Forsa GLX dengan tambahan fitur seperti electric mirror, power window, central lock dan tilt steering. Selain itu dibagian eksterior juga terdapat beberapa perbedaan seperti spoiler belakang untuk tipe GLX.

Selain beda body, Suzuki Forsa juga mendapat mesin baru. Mesin yang digunakan Suzuki Forsa ini adalah Suzuki F10A dengan konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 8 valve berkapasitas 1000cc. Mesin yang masih mirip dengan yang dipakai Suzuki Carry 1000 sampai Suzuki Karimun kotak ini masih memakai karburator dan sanggup menghasilkan tenaga sebesar 55Hp pada 5800Rpm dan torsi mencapai 74Nm pada 3600Rpm. Transmisi yang digunakan untuk menggerakkak roda depannya adalah manual 5 percepatan.

Pada tahun 1988, Suzuki melakukan facelift kepada Suzuki Forsa dimana perbedaan utama terlihat pada fascia depan. Suzuki Forsa sekarang memakai grill model polos dengan lubang menyempit. Lampu depannya juga lebih aerodinamis yang sedikit lebih landai dan besar. Dibagian belakang, terdapat tonjolan seperti ducktail spoiler pada pintu belakangnya. Bagian bumper juga menjadi lebih besar menyesuaikan dengan fascia depan.

Tipe yang tersedia masih sama dengan GL dan GLX begitu juga kelengkapannya. Selain itu Suzuki juga menghadirkan Forsa Heart Beat yang tampil serba merah dengan kelengkapan seperti Forsa GLX. Forsa Heartbeat ini memiliki warna merah yang ngejreng lebih cerah daripada warna standar Suzuki Forsa yang warna merahnya hanya maroon atau payed red metallic.

Kelebihan Suzuki Forsa adalah konsumsi BBMnya irit dengan mesin yang badel. Hal ini dikarenakan bobot Suzuki Forsa yang ringan hanya sekitar 620 sampai 750 kg saja dipadukan dengan mesin 1000cc yang juga konstruksinya bagus. Selain itu juga karena mesinnya sama dengan angkot Carry, urusan sparepart tidak peru khawatir karena part Suzuki Carry merupakan item wajib setiap toko onderdil. Selain itu fiturnya lengkap dibandingkan dengan hatchback lain sekelasnya seperti Charade atau Starlet. Harga jual mobil ini juga cukup murah, jadi pas bagi orang yang ingin punya mobil bandel namun kantong cekak.

Kelemahan Suzuki Forsa adalah mesin agak berat ketika menyalakan ac. Selain itu karena belum power steering, ketika parkir manuver mobil ini akan sedikit berat apalagi ketika ada muatan penumpang/barang. Dan terakhir bagasi sedikit kecil karena space bagasi sudah termakan ruang duduk penumpang.

Spesifikasi Suzuki Swift SA310 dan Forsa SF410 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Swift SA310 dan Forsa SF410
Jenis	Hatchback
Tipe	SA310 (Swift 3 pintu) SF410 (Forsa 5 pintu)
Mesin	G10 SOHC 993cc F10A SOHC 970cc
Bore X Stroke	73.9 X 77.0 mm (G10) 65.5 X 72.0 mm (F10A)
Sistem Bahan Bakar	Karburator
Transmisi	Manual 5 Speed
Wheelbase	2.245 mm (Swift) 2.345 mm (Forsa)
Panjang	3.670 mm (Swift) 3.770 mm (Forsa)
Lebar	1.545 mm
Tinggi	1.350 mm